Senin, 23 Oktober 2017

Sewa Mobil dengan Driver ber-Bahasa Inggris di Bangkok

Tulisan ini saya buat berdasarkan pengalaman travelling bersama teman teman ke Thailand awal Oktober kemarin. Saya dan teman teman yang berjumlah 6 orang menghitung untung ruginya biaya mobilitas menggunakan Skytrain (BTS) / Subway (MRT) / Tuk-Tuk atau menggunakan taksi. Berdasarkan pengalaman, berpergian bersama grup di Bangkok memang terasa lebih hemat jika menggunakan taksi, mengingat tiket MRT sekali jalan saja membutuhkan biaya 30 Bath  sedangkan untuk patungan biaya taksi rata rata satu orang juga merogoh kocek dengan jumlah yang sama. kelebihan lainnya taksi bisa diberhentikan langsung dan turun di tempat tujuan, sedangkan MRT atau BTS harus berjalan kaki mencapai station terdekat. Kalau berpergian ramai ramai si hemat pakai taksi ya, tapi kalau backpacker-an sendiri atau berdua tetap lebih hemat naik BTS atau MRT.

Bagaimana biaya mobilitas dengan menggunakan Tuk--Tuk ? Alat transportasi tradisional Thailand ini memang iconic, tapiiii biasanya mereka menawarkan harga yang cukup tinggi untuk sekali perjalanan. Bisa dibilang 'asal sebut' kayaknya ya, mengingat mereka lihat bahwa kita ini turis yang mau jalan jalan. Kalau hanya untuk mencoba naik  Tuk Tuk biar terasa pergi ke Thailand nya banget si silahkan ya, asal jangan lupa tawar tawaran harga dulu. Berhubung ini bukan kali pertama saya dan beberapa teman lain berkunjung ke Thailand jadi naik Tuk Tuk bukan menjadi tujuan kami.

Sulitnya berkomunikasi ketika travelling di Thailand biasanya disebabkan sebagian besar warga Thailand tidak bisa berkomunikasi dengan bahasa Inggris. Jadi ketika menggunakan transportasi umum seperti tuk tuk ataupun taksi seringkali kita menggunakan bahasa tubuh, atau memperlihatkan tujuan dengan menunjukkan maps di ponsel. Taksi yang seharusnya menggunakan argo meter pun biasanya mematok harga sendiri dan menolak menyalakan argo.

Untungnya berkat teknologi yang makin maju dan maraknya transportasi online seperti Ub*r dan Gr*ab sangat membantu mobilitas di dalam kota Bangkok. Karena sebagian besar driver transportasi online tersebut adalah anak muda yang relatif bisa berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Jadi penggunaan transportasi online bisa menjadi alternativ pilihan dengan biaya yang terbilang murah dan ngga perlu ribet dengan acara tawar tawaran.

Bagaimana dengan transportasi untuk ke luar kota ?. Karena saya dan teman-teman memasukkan Hua Hin dalam itinerary hari ketiga kami, jadi membutuhkan jasa sewa vang menuju ke sana. Mengingat jarak Bangkok - Hua Hin sekitar 3 jam untuk sekali perjalanan berdasarkan info yang dilihat dari Google Maps. Pencarian jasa sewa travel kami lakukan di minggu sebelumnya, sampai akhirnya mendapatkan informasi nomor ponsel dari sebuah blog (lupa blog nya siapa) tentang rental van di Bagkok dengan driver bernama Mr.Surasak yang bisa berbahasa Inggris aktif. 

Urusan sewa travel ini saya mengajukan diri untuk menghandle dan menghubungi langsung nomor Mr.Surasak tersebut via whats app dan mendapatkan respon hanya dalam waktu beberapa lama. Deal sewa van akhirnya beres dengan harga 3500Bath (saat itu 1Bath = Rp.409) untuk rentang waktu pemakaian 11 jam, dan jika melewati 11 jam tersebut akan dikenakan biaya tambahan sebesar 250Bath/jam. Proses sewa van dilakukan sepenuhnya by whats app tanpa uang muka sama sekali, karena Mr.Surasak bilang tidak memerlukan tanda jadi, cukup kepercayaan saja dan uang sewa dibayar penuh kepada driver setelah jasa berakhir . Sistem saling percaya ini sebetulnya membuat saya was was karena kalau driver Mr.Surasak tidak hadir di hotel kami, bisa buyar rencana jalan jalan ke Hua Hin.

Malam sebelum keberangkatan ke Hua Hin Mr.Surasak mengabarkan bahwa dia sendirilah yang akan menjadi driver kami dan akan menjemput jam 8 pagi sesuai dengan rencana. Jam setengah 8 pagi di hari yang telah direncanakan Mr.Surasak menelpon saya dan mengabarkan kalo dia 'already at lobby hotel'. Ontime banget ya, dan ternyata setelah bertemu langsung, Mr.Surasak ini super ramah, informatif dan selalu tersenyum. Sat hal yang pasti lagi Mr.Surasak ini bisa bahasa inggris aktif, jadi komunikasi kita lancar, tanpa ada drama missunderstanding.

ini nomor kontak Mr.Surasak yaa

inilah Mr.Surasak yang ramah dan selalu tersenyum

Kemana saja tujuan kami ketika tiba di Hua Hin ? Baca artikel selanjutnya yaa.

Singkat cerita sampailah kami ke Talad Neon Night Market di Bangkok jam 9 malam. Berdasarkan perhitungan 11 jam waktu sewa, seharusnya kami membayar 2  jam overtimenya, tapi kembali dengan senyum ramah Mr.Surasak bilang 'Its bonus for you'. Aaaahhh, Thank you sir, sambil memberikan biaya sewa plus bonus sekedarnya dari kami ber-6 karena hospitality Mr.Surasak yang menyenangkan.

Sayangnya ketika kami merencanakan menggunakan sewa van nya lagi di hari berikutnya untuk transportasi ke Airport Mr.Surasak tidak bisa menyanggupi, karena telah membuat janji dengan costumer lain. Tapi kalau next ada kesempatan mengunjungi Bangkok lagi si rasanya saya ngga ragu menggunakan jasa sewa van dengan Mr.Surasak lagi.



Rabu, 30 Agustus 2017

Hello Kitty Cafe, Tega Makan Hello Kitty ??

Untuk penggemar Hello Kitty seperti saya, pengalaman masuk ke cafe ini rona wajah langsung sumringah dengan mata berbinar binar melihat hello kitty yang lucu ada di setiap sisi ruangan. Sudah ibu ibu ko masih suka Hello Kitty ? eits, masyalah yaa...ngga kan, karna hello kitty yang lucu ini kayaknya disukai sama banyak kalangan tidak terbatas umur bahkan gender. Karena pernah lihat di berita apa gitu ya (lupa) ada seorang kakek yang gemar koleksi boneka hello kitty, walaupun cowo pecinta hello kitty memang jarang, tapi ada.

Melihat postingan orang orang yang datang ke Hello Kitty Cafe ini sudah sejak beberapa bulan lalu di intagram,, di acara televisi juga beberapa kali diliput, dan ketika awal awal pembukaannya memang harus waiting list untuk bisa makan di dalamnya. Tapi ketika awal 2017 ini ke sana sudah tidak terdapat antrian lagi, jadi pengunjung bisa langsung masuk dan naik ke lantai 2 untuk duduk di dalam restorannya.

Alamat Hello Kitty Cafe terletak di jejeran ruko kawasan Pantai Indah Kapuk. Alamat tepatnya di Ruko Crown Golf no.30, dengan patokan ketika keluar dari pintu tol Pantai Indah Kapuk tengok ke jajaran ruko sebelah kanan, cafe nya terletak di sebelah kanan dengan gambar wajah Helo Kitty bertuliskan Cafe Hello Kitty dan di bawahnya tulisan Tsubohachi Hokkaido Izayaka. Jadi pengunjung yang datang dari arah pintu keluar tol harus memutar balik untuk masuk ke kawasan parkiran di sebelah kanan.

Bagian depan Cafe Hello Kitty
Letak persis Cafe Hello Kitty berada di lantai atas restoran Tsubohachi Hokkaido Izayaka, jadi pengunjung harus melalui sisi Tsubohachi Hokkaido Izayaka dulu untuk naik. Sesbagai informasi,, Hello Kitty Cafe Pantai Indah Kapuk ini adalah cafe dengan lisensi resmi Sanrio Jepang, jadi ngga heran kalau seluruh detailnya itu benar benar totally Hello Kitty. 

lorong menuju Hello Kitty Cafe yang dipakai untuk waiting list




Foto foto diatas itu beluuuum masuk ke bagian inti Cafe nya, masih di lantai bawah tapi sudah banyak spot foto bareng hello kitty yang lucu dan menggemaskan sampai akhirnya naik ke lantai atas yang bener bener Hello Kitty bangettt !!. Bukan hanya interior saja yang hello kitty, tapi juga lampu, jendela, tembok, bahkan tissue semuanya ada hello kitty.
jendela hello kitty

tembok dengan wajah hello kitty besar

plafon dan lampu hello kitty


buku menu


tissue hello kitty




Jika masih belum puas memandangi Hello Kitty di setiap bagian, mungkin akan lebih waaw lagi jika melihat makanan atau minuman yang disajikan juga dilengkapi dengan hello kitty dan bahkan berbentuk muka Hello Kitty yang rasanya ga tegaaaa mau dimakan, tapi masa dipandangin doang ga dimakan.




Kabarnya di awal awal periode pembukaan cafe ini pengunjung hanya dibatasi maksimal 45 menit berada di dalamnya. Tetapi ketika kami berkunjung ke sana tidak ada pembatasan waktu karena memang sudah tidak waiting list, tapi juga ngga bisa lama lama disana mengingat Cafe Hello Kitty tidak menyediakan ruangan untuk sholat dan sulit mencari tempat sholat di jajaran ruko PIK ini. Jadilah sholat dengan mencari Pom Bensin terdekat yang sebetulnya ngga dekat juga sih.

Jadiiii kalau ngaku nge fans sama si kucing cantik ini rasanya harus menginjakkan kaki disni, paling tidak ngga perlu jauh jauh ke Jepang ya mengingat rencanaku mengunjungi negara asal Hello Kitty masih menjadi daftar di to do list. 

Jumat, 07 Juli 2017

Houbii, Pengalaman Trampolin dan Outbond Dalam Satu Lokasi



Menjamurnya tempat main trampolin di Jakarta sejak sekitar pertengahan 2016 lalu membuat si mas beberapa kali merengek minta bermain di tempat trampolin besar yang isinya trampolin semua dan bisa bebas lompat kesana kemari. Sayangnya emaknya yang sok sibuk ini belum bisa mengabulkan keinginannya. Sampai akhirnya ketika yanda sakit di Januari 2017 lalu (pengalaman dari Januari 2017 baru sempat ditulis sekarang !! terlalu banget yahh) dan hampir tiap hari dianter maka mulailah kita berdua berpetualang mencari tempat 'killing time' sampai tiba waktu sore untuk jemput yanda kemudian pulang ke rumah.

Kandidat trampoline park saat itu masih ada di kawasan Kelapa Gading dan BSD Serpong, Sampai akhirnya menemukan informasi bahwa ada tempat bernama Houbii Urban Adventure Park di kawasan Pondok Indah Mall yang tidak hanya memiliki trampoline tapi juga menyediakan juga sarana lain serupa outbond (mereka menyebutnya Adventure Park) di dalamnya. Lokasi Houbii sendiri berada persis di sebelah Pondok Indah Mall 1 atau di kawasan Pondok Indah Golf. Jadii kalau misalnya ragu Houbii letaknya dimana, bisa parkir Pondok Indal Mall 1, keluar di street gallery, langsung deh jalan kaki sedikit ke arah kiri. Aku pribadi waktu itu juga parkir di Street Gallery PIM karena berpikir setelah main di Houbii mau langsung nge-moll, hehe.

Saat itu Houbii ini memang terbilang baru buka, karena di brosur tertulis mulai beroperasi di 17 Desember 2016, dan kami kesana di pertengahan Januari 2017 yang artinya belum ada 1 bulan sejak pembukaan. Bersamaan juga dengan musim liburan sekolah maka walaupun sampai disana sebelum buka (buka jam 10.00 dan kami berdua sudah sampai dari sekitar jam 9 pagi) di Houbii sudah mengantri beberapa pengunjung lain, belum penuh memang, masih dalam batas wajar dan masih bisa bereksplorasi puas tanpa takut sering senggol kanan dan kiri dengan pengunjung lain.

Jadwal jam buka Houbii Urban Adventure Park adalah Senin (14.00 - 22.00), Selasa - Kamis (10.00 - 22.00) Jum'at - Minggu dan hari libur (10.00 - 23.00). Saat aku dan si mas ke Houbii tiket masuknya masih terbilang harga perkenalan. Untuk 2 jam permainan anak di bawah 110cm cukup membayar Rp.120.000 (senin - kamis) dan Rp.160.000 (jum'at - minggu dan hari libur). Sedangkan untuk anak besar yang tingginya diatas 110cm membayar Rp.150.000 (senin - kamis) dan Rp.200.000 (jum'at - minggu dan hari libur). Kenapa kubilang harga perkenalan ? karena saat ini harga tiket untuk 2 jam permainan sudah naik, yaitu Rp.180.000 (anak dibawah 110cm) dan Rp.225.000 (anak besar diatas 110cm). Untungnya harga tiket tersebut telah termasuk harga untuk 1 orang pendamping dewasa, jadi jangan khawatir dikenakan tiket lagi ya moms.

Di loket pembelian tiket terdapat 2 antrian, yaitu antrian untuk mengisi data waiver dan antrian untuk membayar. Antrian pertama yang dituju adalah antrian untuk mngisi data waiver. Mengisi data waiver di web Houbii merupakan langkah wajib yang harus dikerjakan pertama kali sebelum pindah ke antrian untuk membayar tiket. Waiver itu apa ? nah kalau dalam artian bahasa sih 'pengabaian/pelepasan hak/pembebasan tuntutan' yang intinya pengunjung wajib mengisi form online tentang orang tua/wali yang mendampingi anak berikut data anak yg bermain. Karena form nya online, jadi sebenarnya bisa mengisi tiket sehari sebelum berkunjung ke Houbii dan cukup menyebutkan nama ketika berada di loket pembayaran karena data telah tersimpan.


antri mengisi data waiver dan antri membayar

Perlengkapan yang diperlukan untuk bermain di Houbii adalah kaus kaki yang memiliki anti slip di dasarnya (totol totol karet di bagian alas). Jika belum punya, di Houbii dijual kok kaus kaki yang sesuai standard mereka, harganya saat itu sih Rp.15.000 (kalau belum naik ya) sudah dapat kaus kaki bagus anti slip yang sampai sekarang masih suka dipakai si mas buat sekolah, 'kaus kaki penempel' dia menyebutnya. Makanan harus disimpan di loker dan tidak boleh masuk ke arena permainan, tapi kalau botol minuman boleh.

loker

antri sebelum masuk arena bermain

pemanasan
pemanasan

Karena kami sampai di saat sesion pertama, maka sebagai pembuka para instruktur mengajak semua pengunjung di jam pertama untuk mengikuti kegiatan pembuka yang mereka bilang sebagai pemanasan sebelum dilanjutkan dengan session bebas. Pilihan pertama anak anak biasanya jatuh ke bagian trampolin bebas  sebelum eksplorasi ke bagian lainnya.

Arena Houbii sendiri memiliki 6 bagian, yaitu Ropes Course, Ninja Course, Dodge Ball Arena, Extreme Slide, Slam Dunk Arena, dan Houbii Airbag. Semua bagian permainan di Houbii dicoba sama si mas kecuali Extreme Slide.. Anaknya si PD banget mau naik dan cobain, tapi hati emaknya belum siap dan masih rapuh ngeliat seluncuran tinggi banget, sehingga menggunakan alibi 'Antrinya panjang mas, mending ke arena yg lain aja yah'  #ngeles dikit boleh dong ya.

Untuk orang tua atau pendamping tidak perlu khawatir capek menunggu sambil mengawasi anak, karena di setiap sisi arena terdapat bangku bangku santai yang bisa digunakan untuk beristirahat sambil tetapi pandangan ke anak tetap leluasa.

Arena favorit jagoanku tentunya area trampolin bebas, Ropes course dan ninja course. Di Ropes course anak akan dipakaikan helm dan tali pengaman. Tali tersebut akan dikaitkan ke atas yang merupakan rel dengan jalur masing masing rintangan. Jadi anak boleh memilih sendiri rintangan yang diinginkan, tidak harus bersama sama dengan anak lainnya.Tapi perlu diperhatikan ya, untuk area ropes course ini akan lebih nyaman ketika anak yang bermain sudah cukup tinggi, karena dibutuhkan keahlian memindahkan tali ke rel jalur yang lain jika ingin berpindah rintangan. Karena si mas cukup lelah dan keliatan menyerah melewati rintangan yang lebih tinggi dan lebih extreme maka dia memutuskan untuk potong jalur dan udahan. Ropes course ini memang sangat memacu adrenalin anak anak.

Area favorit lainnya adalah Ninja course. Area ini si pastinya jadi favorit anak anak karena terdapat kubus kubus busa besar yang memenuhi area. Dengan begitu anak anak bebas memanjat tali, lompat tinggi dan bahkan memanjat tebing untuk menjatuhkan diri di empuknya tumpukan kubus kubus busa.

Jika waktu bermain telah habis, bagian informasi akan mengumumkan warna gelang yang sudah tidak bisa bermain, karena di setiap sesi menggunakan gelang dengan warna yang berbeda. Setelah 2 jam full lompat sana sini pastinya membuat si mas haus dan berkeringat banyak. Karena air di botol minum besar sudah habis maka saya langsung memberikan baju untuk ganti dan mengajak bergegas ke moll sebelah (PIM) sebelum anak bocah ini merengek kelaperan. Yang pasti pengalaman bermain di Houbii seru banget dan selalu membuat si mas nagih terus untuk datang kembali, cuma waktunya aja yang belum sempat, sabar ya mas.

extreme slide

Houbii Airbag

Ninja Course

Ninja Course

wall climbing

Slam dunk Arena
peraturan rope course


ninja course

Area trampoline bebas




Kamis, 15 Desember 2016

Wisata Edukasi Sambil Menikmati Bersihnya Monumen Nasional (Monas)

Cerita ini tentang kunjungan kami bertiga (saya, suami dan anak saya) ke Monumen Nasional atau Monas sekitar Agustus lalu. Keinginan mengunjungi monas memang sudah lama masuk ke list tempat wisata edukasi yang akan aku perkenalkan kepada si jagoan kecil yg mulai beranjak besar ini. Selain untuk edukasi anaknya, sebenarnya emak dan bapaknya juga sudah lama banget ngga menginjakkan kaki di kawasan monas. Lewatin sering, tapi cuma sekedar lewat.

Pemilihan hari kami berkunjung ke Monas adalah weekdays, hari Senin tepatnya. Mengingat setelah membaca ulasan dari beberapa referensi bahwa naik ke puncak monas memerlukan waktu antrian yang cukup lama, dan waktu yang diperlukan akan lebih banyak ketika weekend karena pengunjung yang lebih padat. Supaya goal menginjak puncak monas tersalurkan, maka kami berangkat pagi dari rumah, sama paginya ketika mereka berdua (suami dan anak saya) berangkat pagi menuju sekolah lanjut ke kantor. 

Sampai di kawasan monas pengunjung diarahkan parkir di kawasan Lenggang Jakarta. Mungkin supaya mondar mandir pengunjung melalui para pedagang yang menjajakan makanan, minuman serta souvenir khas monas. Siapa tahu ada yang ingin dibeli untuk oleh oleh aau sekedar duduk membeli makanan atau minuman.




Ketika masuk gerbang kawasan monas kami langsung terharu (mungkin saya dan suami saya tepatnya yang terharu, karena sudah lama sekali tidak ke monas, kalau anak saya sih terkagum kagum melihat monas dari dekat). Kawasan monas ini bersih dan terawat banget looo (ya iyalahhh, icon Jakarta gitu looo). Pengunjung yang masuk bisa memilih berjalan kaki atau menunggu kereta wisata gratis yang disediakan untuk menuju cawan Monas. Kami memilih untuk naik kereta wisata, karena meskipun sampai disana masih terbilang pagi (jam setengah sepuluh an) tapi panas terik sudah menyerang.

Kereta Wisata Gratis menuju Cawan Monas
Biaya Tiket masuk
Tiket masuk terusan menuju cawan monas sekaligus naik ke puncak adalah Rp.4.000 untuk anak/pelajar, Rp.8.000 untuk Mahasiswa dan Rp. 15.000 untuk dewasa. Murah meriah yaa tiketnya. Setelah membayar tiket langsung diarahkan menuju terowongan basement yang menuju ke cawan monas bagian bawah yang merupakan halaman luar. Di halaman luar ini akan terlihat relief timbul sejarah Indonesia. Dikutip dari Wikipedia, relief ini berlanjut secara kronologis searah jarum jam yang menggambarkan masa penjajahan Belanda, perlawanan rakyat Indonesia dan pahlawan-pahlawan nasional Indonesia, terbentuknya organisasi modern yang memperjuangkan Indonesia Merdeka pada awal abad ke-20,Sumpah Pemuda, Pendudukan Jepang dan Perang Dunia II, proklamasi kemerdekaan Indonesia disusul Revolusi dan Perang kemerdekaan Republik Indonesia, hingga mencapai masa pembangunan Indonesia modern. Relief dan patung-patung ini dibuat dari semen dengan kerangka pipa atau logam.

Terowongan menuju halaman luar Monas
Di bagian dasar monumen terdapat Museum Sejarah Nasional Indonesia, yaitu sebuah ruangan besar dengan kapasitas pengunjung sekitar 500 orang yang memajang diorama perjalanan sejarah Indonesia yang disusun searah jarum jam di keempat sisi dan di tengah ruangan. Anakku yang penggemar maket (kalau di mall ketemu maket perumahan atau gedung dia bisa berlama lama mengagumi di depannya) langsung tertarik melihat model model diorama.

Mengagumi diorama 
Museum Sejarah Nasional Indonesia


Setelah mengitari diorama di Museum kami langsung menuju tangga untuk ke cawan dan antri menuju puncak Monas. Oh ya, sebagai informasi, di Monas tersedia beberapa spot untuk sholat dan juga toilet yang memadai. Jadiii jangan khawatir, fasilitas umum yang disediakan memadai dan terawat kok.

Seperti dugaan sebelumnya. menaiki lift menuju puncak Monas emang antri, bahkan di hari kerja seperti senin. Ketika disana kebetulan juga berbarengan dengan rombongan pramuka dari luar kota yang berkunjung ke Monas. Jadi antrian menggunakan lift yang hanya bisa mengangkut 11 orang ini memang cukup panjang. Alhamdulillah jagonku happy sama sekali tidak ngeluh karena dia menikmati setiap momentnya. Lift yang langsung menuju ke puncak monas di ketinggian 115 meter diatas permukaan tanah ini hanya menampung maksimal 50 orang, jadi sebisa mungkin jangan lama lama yaaa diatas, gantian dengan pengunjung lain.

Antrian lift menuju puncak Monas
Sesampainya di puncak monas kita bisa melihat sekitar Monas dari 4 sisi dengan menggunakan teropong untuk menikmati panorama kota Jakarta. Sebagai informasi di puncak Monumen Nasional ini terdapat cawan yang menopang nyala lampu perunggu yang beratnya mencapai 14,5 ton dan dilapisi emas 35 Kilogram. Dikutip dari sumber Wikipedia, lidah api ini sebagai simbol semangat perjuangan rakyat Indonesia yang ingin meraih kemerdekaan. Awalnya nyala api perunggu ini dilapisi lembaran emas seberat 35 kilogram, akan tetapi untuk menyambut perayaan setengah abad (50 tahun) kemerdekaan Indonesia pada tahun 1995, lembaran emas ini dilapis ulang sehingga mencapai berat 50 kilogram lembaran emas. Puncak tugu berupa "Api Nan Tak Kunjung Padam" bermakna agar Bangsa Indonesia senantiasa memiliki semangat yang menyala-nyala dalam berjuang dan tidak pernah surut atau padam sepanjang masa.

Melihat panorama Jakarta dari teropong di puncak Monas
Setelah menikmati antrian kurang lebih setengah jam, ahirnya sampai juga kami di puncak monas. Si mas excited banget dan sibuk antri gantian dengan orang lain meneroponng panorama Jakarta dari semua teropong. Setelah puas kami pun antri menunggu lift yang turun dan mengakhiri petualangan di monas dengan minum air kelapa serta makan kerak telor di kawasan Lenggang Jakarta. Ngga lengkap kan yaa kalau ke Monas tapi ngga makan kerak telor.

Minggu, 24 Juli 2016

Naik Kuda Pony di Branchsto Ranch & Resto

Setelah berkunjung ke Museum Layang-Layang destinasi selanjutnya adalah makan siang di restoran yang sedang hits di sosial media, yaitu Branchsto. Restoran baru yang berlokasi di Jalan Rasam, Pondok Aren - Bintaro, Tangerang Selatan (dekat Mesjid Raya Bani Umar) memang menarik untuk anak anak. Pasalnya restoran ini tidak hanya menawarkan makan siang, tapi juga suasana ala ranch lengkap dengan kuda besar dan kuda pony yang bisa ditunggangi anak anak.



Perjalanan dari Pondok Labu menuju Bintaro saat itu terbilang bersahabat (karena masih suasana lebaran, jadi masih banyak yang mudik) dan bisa ditempuh selama kurang lebih menit saja. Mencari lokasi restoran ini bisa dibilang mudah, dari Pondok Labu langsung masuk ke arah toll Jorr yang menuju Pondok Indah, keluar di pintu toll Pondok Aren, naik fly over menuju Boulevard Bintaro, lurus terusssss sampai ke lapangan luas yang biasa dipakai belajar setir mobil lalu masuk ke jalan kecil dengan plang Branchsto di depannya.



Di dekat pintu masuk restoran sudah terlihat kandang untuk kuda besar yang pastinya langsung membuat si mas tertarik. Setelah pintu masuk terdapat loket untuk membeli tiket wahana dan juga playground mini sebelum masuk ke pintu berikutnya yang merupakan restoran yang berdinding kaca dengan pemandangan ranch kuda besar, kuda kecil, serta area memanah.





Sebelum memutuskan ingin menaiki wahana, si mas mau melihat lihat dulu katanya. Kamipun berkeliling  sambil melihat beberapa kuda pony yang masih di kandang, serta kuda kuda besar yang sedang asyik di lapangan besar. Nama nama yang diberikan untuk para kuda terbilang nama-nama nyentrik dan trendy. Di tengah tengah area terdapat spot dengan meja makan di tengahnya. Kalau membaca dari internet si kabarnya itu adalah tempat khusus yang bisa dipesan jika ingin merasakan makan malam keluarga bersama kuda pony.





Spot khusus yang bisa dipesan untuk makan bersama pony


Sayangnya untuk sebuah tempat yang terbilang baru, harga wahana ketika musim lebaran ini berbeda dengan harga normal. Bahkan bisa dibilang hampir 2x lipat. Tapi karena terlanjur berkunjung di masa musim liburan ya mau tidak mau mengikuti harga yang ada yaitu 50ribu hanya untuk 2x putaran saja. Jagoan kecilku ini sebenarnya mau 2x berkuda, tetapi karna harganya lumayan maka bundanya yang hemat ini meng-iming imingi akan datang lagi di lain waktu ketika harganya normal. Toh kawasan bintaro dekat dengan rumah ibu mertua.

harga normal vs harga lebaran



Selagi si mas dan oom nya melihat lihat kuda sambil memilih yang mana yang ingin ditunggangi, saya dan mama duduk di restorannya sambil memesan makanan. Harga makanan yang ditawarkan disini bisa dibilang standard harga restoran, dengan jenis menu yang beragam dan yang pasti cocok untuk lidah anak. Mengingat target pengunjung yang disasar adalah anak-anak.

Jadii, jika anak ingin melihat, memegang dan menunggangi kuda pony tidak perlu jauh jauh lagi ke Lembang yaa, cukup ke Bintaro saja. Secara keseluruhan, area Brachsto ini memang tidak luas, tapi paling tidak alternatif lain makan bersama keluara selain di mall dan kita mendapatkan suasana berbeda di kala menikmati makanan.