Selasa, 21 April 2015

Kawah Putih

Acara jalan-jalan ke Bandung kali ini bisa dibilang dadakan, rencana dimulai di awal minggu dan kita berangkat di jum'at nya, walau menurut saya dadakan tapi dua sahabat yang ngajak sepertinya sudah punya beberapa tempat tujuan, intinya mah saya ngikut. Kalau bahasa romantisnya 'you jump i jump' haah apasihh. 2 orang sahabat saya bernama Windy sebagai pengemudi (baku banget, ntar kl ditulis driver orangnya ngamuk ngamuk) dan Yayu yang ada di sampingnya sebagai navigator dan kita berdua (aku dan mas banu) duduk di bangku tengah menikmati pemandangan kota.



Perjalanan langsung ke Bandung start dr rumahku sekitar jam setengah 11an, mampir sebentar untuk ke toilet di rest area sekitar dhuhur dan sampailah kita keluar di Kopo sekitar jam 1an. Awalnya lumayan bingung juga kenapa keluar di Kopo, ternyata mereka sudah menyusun rencana mau ke Kawah Putih dulu, ngikut dahhh. Mengunjungi Kawah Putih untuk aku dan Banu bukan pertama kalinya, tapi terakhir kali kesana lebih banyak melihat orang ketimbang menikmati keindahannya.

Dari pintu keluar tol Kopo langsung belok kanan untuk menuju ke arah Kawah Putih lewat Soreang. Petunjuknya jalan yang ada mengarahkan ke Soreang. Setelah di daerah Soreang terus ikutin arah ke Ciwidey, karena letak Kawah Putih ini lebih atas lagi dari Ciwidey. Perjalanan dari keluar tol sampai ke kawasan Kawah Putih butuh waktu sekitar 1,5 jam, tergantung keadaan jalan juga ya, mengingat daerah Kopo itu sering macet, kebetulan pas Jum'at kemarin lancar jaya.

Setelah mampir sebentar untuk sholat dan makan di restoran Sindang Reret di daerah Ciwidey perjalanan dilanjutkan dan kita sampai di Kawah Putih sekitar jam 4 sore. Tiket masuk ke kawasan Kawah Putih Rp.18.000/orang, dan parkir mobil di atas dikenakan tarif Rp.150.000. Mobil pribadi diparkir ke atas sebenarnya adalah pilihan, karena di sana disediakan transportasi angkutan umum (yang mereka sebut ontang-anting) dengan tarif Rp.15.000 pulang-pergi, jadi jika mobil parkir di bawah dan ke atas naik Ontang anting hanya perlu membayar Rp.33.000 (Rp.18.000 tiket masuk + Rp.15.000 angkutan). Karena kesana pas hari biasa, dan keliatannya kalau naik angkutan ke atas membutuhkan waktu lama (karena nunggu penuh) maka diputuskan mobil parkir di atas dengan total yang harus dibayar Rp.204.000 (3tiket orang dewasa @Rp.18.000 + jasa parkir atas Rp.150.000). Di loket tiket diberi wejangan sama mba-mba tiket bahwa pedagang di kawasan atas sudah banyak tutup (karena kita datang saat injury time alias kesorean, intinya diatas sudah sepi dan bebas berekspresiiii !.


photo by : kawahputihciwidey.com
Jarak dari loket gerbang masuk ke kawasan Kawah Putih sekitar 5km dengan tanjakan dan turunan terjal plus bonus aspal yang rusak. Mengingat tarif jasa parkir mobil pribadi di kawasan atas yang cukup mahal seharusnya jalanannya diperbaiki nih. Sesampainya di kawasan atas disuguhkan area parkir yang super lowong, bertolak belakang sama kunjungan terakhir yang rame dan dapet parkir agak jauh.



Menuju ke kawasan belerang pengunjung harus meniti tangga menurun yang cukup banyak. Dan sesuai dugaan, di kawasan belerang yang didominasi warna air di danau yang hijau dan hamparan bebatuan putih ini memang sepiii, maka segeralah dikeluarin handphone berikut tongsis dan tomsis pelengkapnya. Tidak perlu seorang fotografer dengan skill fotografi berikut teknik mutakhir untuk mendapatkan foto ciamik di kawasan ini, mengingat sekitaran lokasi yang memang sudah futuristik dengan udara jernih. Sayangnya cagar alam yang indah ini harus terkena 'tangan jahil' yang mncorat coret baru besar di kawasan danau.


Sekilas cerita sejarah soal Kawah Putih ini konon katanya Kawah putih merupakan sebuah danau yang terbentuk dari letusan Gunung Patuha. Tanah yang bercampur belerang di sekitar kawah ini berwarna putih, lalu warna air yang berada di kawah ini berwarna putih kehijauan, yang unik dari kawah ini adalah airnya kadang berubah warna. Kawah ini berada pada ketinggian +2090 m dpl dibawah puncak/titik tertinggi Gunung Patuha. Mengingat soal 'air yang berubah warna' ketika kesana kita ngalamin tuh, sewaktu awal dateng warna air masih kehijauan, dan beberapa saat kemudian berubah putih dengan asap mengepul di atas air dan bau belerang semakin menusuk. Walau dengan bersin bersin melanda karena dingin dan bau belerang tapi tetep kekeuh sayamah ga mau pakai masker, demi foto ciamik (halah!). Dahulunya konon lokasi ini adalah kawasan angker karena setiap burung yang terbang melewati kawasan tersebut akan mati. Karena sudah jadi tempat wisata maka lama kelamaan 'hawa' angkernya berkurang kali ya, tapi tetep jaga sikap loo.

Setelah puas bereksplorasi foto-foto maka tiba saatnya untuk pulang, berukut beberapa foto keren yang mewakili ke-kaguman kita akan keindahan danau Kawah Putih (antara kagum sama narsis akut itu beda tipis kayaknya ya).







-all photo taken by tante Windy dan tante Yayu smartphone yang canggih, makasiiiiihhhh :)- *kecupbasah


Rabu, 08 April 2015

Resep Onion Ring

Kadang kadang kalau lagi iseng kepingin bikin cemilan ala ala resto junkfood tapi bikin sendiri di rumah, salah satunya yang gampang dibuat adalah Onion Ring ini. Onion ring ini enak buat dimakan hangat dengan porsi cukup, alias ngga kebanyakan, kalau kebanyakan rasanya eneg, bawang bombay gitu loo :). Onion ring dengan 1 bawang bombay ukuran sedang rasanya pas untuk sekali makan sekeluarga.

Bahan - bahan :
- Bawang Bombay ukuran sedang 1 buah
- susu cair dingin 100ml
- tepung beras 300gr
- garam 1 sendok teh
- lada bubuk 1/2 sendok teh
- minyak secukupnya untuk menggoreng

Cara Membuat :
1. Iris melintang bawang bombay, lalu urai ringnya satu persatu.
2. Buat larutan basah (batter) dengan mencampurkan susu dingin dengan 4 sendok makan tepung beras, aduk rata.
3. Buat larutan kering dengan mengaduk rata tepung beras sisanya dengan garam dan lada bubuk.
4. Celupkan ring bawang bombay ke larutan basah lalu gulingkan di adonan kering, lakukan hal yang sama sekali lagi supaya tepung agak tebal.


5. Goreng dalam minyak sedang sampai matang kecoklatan dan Onion Ring siap dihidangkan.




Catatan : Jika di rumah tidak sedia susu cair dingin bisa diganti dengan air es dingin. Onion ring dengan resep seperti diatas renyah cukup lama, ada yg bilang jika dicampur dengan tepung maizena akan lebih renyah, tapi blm sempat nyoba.

Selamat bepesta Onion Ring!




Rabu, 01 April 2015

Resep Perkedel Kornet

Jika search ke google tentang resep perkedel kornet sering ditemukan resep yang menggunakan bubuk penyedap dalam rangkaian bumbu. Karena saya ngga pernah sedia dan selalu mengandalkan jasa garam, gula serta lada dengan takaran yg pas akan menghasilkan rasa yg oke punya, maka opsi pemakaian bubuk penyedap jauh dari pikiran. Nah inilah resep Perkedel Kentang 'ala' saya.

Bahan :
- 1 kg kentang
- kornet kira-kira 120-150 gram (sesuai selera)
- 2 butir telur
- bawang goreng 2 jumput
- garam secukupnya
- gula pasir secukupnya
- lada bubuk secukupnya
- minyak untuk menggoreng

Cara membuat :
1. Kupas kentang, cuci bersih lalu potong sedang.


2. Goreng kentang sampai matang, angkat dan tiriskan.


3. Campur kornet, bawang goreng, garam, gula, dan lada lalu tumbuk (bisa menggunakan chopper, bisa juga pakai ulekan) sampai kentang halus. Setelah itu campurkan satu butir telur ke dalamnya lalu aduk rata.


4. Pulung adonan kentang (karena kelamaan dibuletin satu persatu saya menggunakan 2 buah sendok makan, bolak balik adonan dengan bantuan 2 sendok makan) lalu masukkan ke kocokan telur (satu butir telur lainnya taruh dalam mangkok lalu kocok lepas). Adonan yang telah terbalut telur langsung goreng.


5. Inilah hasil jadinya, kalau kebanyakan adonan bs simpan di freezer, bulatkan lalu cemplung ke kocokan telur dan goreng sesaat sebelum makan.