Karena aku dan mas banu jalan di hari kerja (kamis) dan di jam yang terbilang santay (jam 2 siang) maka terhindar deh dari yang namanya penyakit jalanan alias MACET. Ketemu sama macet hanya ketika perjalanan keluar tol Pasteur sampai Jl.Setiabudi, lanjut naik ke atas ke daerah Lembang bisa dibilang lancar. Kalau ditanya hapal jalanan Bandung si sebenernya nggak juga, tapi kalau sebatas dari keluar tol Pasteur ke Lembang toh hanya tinggal ikutin jalan dari Setiabudi kannn, masih masuk dalam ingatan lahhh.
Sampai di bandung sekitar Magrib dan sekitar jam 7 malem sudah sampai di Hotel Grand Lembang tempat yanda nginep. Sampai kamar hotel lanjut mandi, makan dan tidurrrr (mba sopirnya kecapean,wkwkwk).
Bangun pagi, langsung berpikir mau kemana hari ini sama si mas. Karena yanda akan seharian meeting jadi kalau hanya bunda aja (yang minim pengetahuan soal jalanan di Bandung) dan mas banu berdua yang jalan-jalan maka pilihannya eksplorasi sekitaran Lembang lalu turun ke bawah hanya sebatas sampai Cihampelas. Arah jalanan yang lain blasss...ga ngerti, cari aman daripada nyasar.
Karena hotelnya dekat dengan Floating Market, maka tempat itulah yang jadi tujuan nongkrong bunda dan banu sampai siang. Tahun kemaren ketika kita bertiga liburan di Lembang dan nginep di Sapu Lidi sebenernya ada keinginan mampir di Floating Market, tapi entah kenapa nggak jadi. Jam 9 ketika floating market baru buka aku dan si mas udah nyampe, hehe....mengungsikan mas banu daripada dia recokin yandanya yang lagi konsen depan laptop.
Walaupun baru buka, itu tempat udah rame aja, hanya rombongan besar yang menggunakan bis belum pada muncul. Jadwal operasional Floting Market :
- Senin – Kamis : buka jam 09.00, tutup jam 17.00
- Jum’at – Sabtu : buka jam 09.00, tutup jam 20.00
- Minggu: buka jam 08.00, tutup jam 20.00
Floating Market ini memang nggak salah jadi tujuan aku dan si mas buat nongkrong lama, karena tempatnya memang asik buat santay. Pemandangan hamparan danau yang luas dikelilingi area hijau dominan yang bersih dan tertata rapih memang bikin betah pengunjung. Sejuk, bersih dan banyak banget spot-spot tempat duduk yang bisa disinggahi. Nggak heran di setiap spot tempat duduk mas banu berhenti dan duduk sejenak, wewww...kapan nyampe ujungnya kl begini.
Di dalam floating market itu ada spot-spot jajanan mulai dari makanan khas sampai makanan modern yang dijajakan diatas perahu, inilah yang menjadi ciri khas floating market. Untuk belanja disini harus menggunakan koin khusus Floating market yang bisa ditukar di stand penukaran koin. Harga jajanan yang ditawarkan terbilang relatif, yaa...harga standard jajanan di tempat wisata lah yaaa (kebayang kann).
Di tempat jajanan si mas tertarik makan sosis dan gula-gula kapas, sementara aku beli satu porsi tutut (keong sawah bumbu pedas) dengan harga Rp.15.000/porsi. Hehe...harga seporsi tutut ini memang terbilang mahal, karena ketika berkunjung ke rumah sepupu di Soreang, Bandung harga tutut hanya 3.000/porsi. Namanya juga tempat wisata, ngga heran dong yaa.
inilah yang namanya tutut |
ada saung tingkat yang bisa disewa untuk kumpul bersama dan makan keluarga besar |
Floating Market juga mempunyai Rumah Kelinci dengan kelinci-kelinci gemuk agresif nan lucu yang mengejar pengunjung. Ini karena jarang dikasih makan atau type kelincinya begini semua ya?, karena ketika aku dan si mas masuk memegang wortel langsung diserbu kawanan kelinci, mas banu sampai lari-lari dikejar-kejar karena dia mau kasih makan ke kelinci yang lain.
Untuk bisa masuk ke taman kelinci pengunjung harus membeli tiket Rp.25.000/orang, tiket yang bisa dibilang mahal untuk sebuah taman kecil dan hanya diperbolehka mengambil 2 buah wortel saja tanpa bisa membeli wortel tambahan. Konsep taman kelinci yang terbuka dan transparant sebenarnya bisa dinikmati tanpa harus membeli tiket masuk, tapi si mas penasaran mau pegang dan kasih makan, jadi bundanya ngalah deh.
Selain Rumah Kelinci ada juga kolam dengan ikan koi besar-besar dan kandang bebek tidak jauh di dalamnya. Pengunjung bisa membeli makanan ikan dan pakan bebek di stand khusus menjual makanan hewan dengan harga Rp.5.000/kantong.
Ada juga bagian alat musik tradisional dalam Floating Market. Disini tersedia gamelan, gong dan angklung yang dipajang dan bisa dicoba langsung.
Floating Market juga menyediakan area outbound di tengah sawah yang bisa disewakan untuk rombongan.
Dan beberapa foto berikut adalah susasana di dalam Floating Market yang menyejukkan mata.
Sebenarnya masih banyak sarana lain dalam Floating Market seperti Taman Miniatur Kereta Api Mini dan sewa perahu yang memutari danau. Hanya saja ketika disana tidak keburu mengeksplorasi semua bagian dikarenakan hujan terus menerus sejak siang (padahal bawa payung tapi malah ditinggal di mobil karena PD pas nyampe masih terang matahari).
Last but not least inilah selfie an kita berdua saat duduk duduk di floating market.
Jadi, mau kemana liburan kali ini ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar