Jarak Rumah Perubahan dari rumah kami yang terletak di Jati Asih bisa dibilang cukup dekat, perjalanan tanpa melewati tol hanya perlu waktu sekitar 20-30 menit (melalui jalan potong) dan via tol hanya 10 menit saja. Lokasi persis Rumah Perubahan terletak di belakang Gardu Induk PLN Jati Rangoon, Jati Melati (atau biasa disebut Gardu Induk Ujung Aspal). Jika melewati tol keluar di pintu keluar tol Jati Warna, belok ke arah Mc.Donalds (ke arah kranggan), sekitar 200meter selanjutnya gardu induk akan kelihatan di sebelah kanan dan setelah gardu akan ada gang kecil dengan board bertuliskan Rumah Perubahan. Walaupun jalan masuknya kecil (melewati pemukiman) tetapi Rumah Perubahannya itu sendiri ternyata besar dan luas.
Ketika masuk pengunjung langsung disuguhkan dengan taman tertata rapih dan kolam ikan yang terbilang besar. Suasana yang diciptakan memang adem banget dengan banyak pohon dimana-mana, terlebih seluruh bagian kosong dihiasi rumput warna hijau segar dan terawat yang menyegarkan mata mengingat saat itu biasanya rumput menguning karena musim sedang kering-keringnya sebelum pancaroba datang dan beralih ke musim hujan. Oh ya, sebagai informasi biaya masuk (tiket) di rumah perubahan ini Rp.50rb untuk 1 kepala anak, yang dihitung hanya anaknya saja, pengantar tidak, jadi kalau yang nganterin sekeluarga plus kakek nenek tapi anak yang ikut kegiatan hanya satu sih welcome aja, karena pengantar tidak dihitung tiket masuk. Lumayan yaa buat alternatif wisata adem-adem piknik sekeluarga karena disediakan ruang tunggu yang nyaman serta saung besar di zona hijau nya.
pintu masuk |
ruang tunggu |
zona hijau |
Sekolah mas banu mengadakan kunjungan ke Rumah Perubahan tidak hari sekolah, melainkan hari Minggu, karena ketika di sana kegiatan akan dibagi-bagi berdasarkan kelompok besar (pesertanya dari beberapa sekolah dan pengunjung umum) dengan pemandu untuk masing-masing kegiatan. jadi kelihatannya walaupun Rumah Perubahan ini buka setiap hari tetapi pengunjung belum tentu bisa mengikuti kegiatan, karena kegiatannya di set untuk Sabtu dan Minggu saja.
Berikut Adalah kegiatan yang dilakukan di Rumah Perubahan
strory telling |
1. Story Telling
Story Telling dibawakan oleh kakak yang memperkenalkan diri sebagai Kak Suci. Cerita yang dibawakan saat itu adalah 'Si Jujur Penggembala Kambing', menurutku pemaparan si pendongeng ini menarik dengan suara yang ekspresif, sehingga anak-anak terlihat excited mendengarkan.
games flash ball |
2. Permainan Flash Ball (memindahkan bola dengan pipa setengah)
Permainan ini adalah estafet bola kecil dari pipa satu ke pipa lainnya. Dalam permainan ini si mas menjadi kapten yang berdiri di akhir dan harus memasukkan bola kecil ke pipa yang tertanam di tanah. Saking teburu-burunya bukannya menggulirkan bola dia malah mengambil bola dan memasukkan dengan tangan, hehe diskualifikasi deh, gapapa yaa mas, maklumm namanya juga anak kecil.
estafet air |
3. Estafet Air dengan gayung bocor
Dalam permainan ini anak-anak diminta bergantian memindahkan air dari ember yang satu ke ember lainnya yang kosong dan berada jauh di depan dengan gayung bocor. Pemenangnya adalah yang terbanyak mengumpulkan air di ember yag awanya kosong. Kali ini team yang diikuti si mas menang (hehe...ini kayaknya berkat anak-anak yang lebih besar yang lebih cepat dan tanggap berlari sambil menutup lobang di gayung..kalau si mas dan teman-temannya sih cuek mindahin air yang berakhir dengan celana basah kena bocorannya)
naik kerbau |
4. Memandikan Kerbau
Karena dalam kegiatan estafet air sebagian baju sudah terkena basah maka keliatan lanjutannya adalah basah-basahan beneran alias nyemplung ke kolam dan mandiin kerbau. Ngeliat kerbau mas banu excited banget, karena dia memang suka binatang dan sesuai dugaan, tanpa ragu-ragu mas banu langsung deketin kerbau, dipegang pegang dan minta naik ke atas kerbau. Huhuhu...bundanya yang ngeliat diatas kolam bergidik sendiri, mengingat fakta itu airnya super keruh dengan lumpur dimana-mana, untungya sudah siap sabun dan handuk. Sayangnya tempat mandinya dicampur laki-laki dan perempuan hanya ditutupi bilik. Si mas yang sudah kenal 'malu', minta mandi sambil ditutupin full sampai dia pakai baju lengkap.
rumah tempe |
marii bikin tempe |
Kegiatan selanjutnya adalah membuat tempe. Sebelum masuk ke ruangan pembuatan tempe anak-anak dipakaikan scarf untuk rambut, masker dan sarung tangan plastik agar di dalam ruangan tetap steril. Di dalam ruangan tempe yang masuk hanya anak-anak dan pengantar melihat dari kaca besar, karena hawa mesin yang panas aku memilih keluar ruangan. Keluar dari rumah tempe masing-masing anak membawa satu bungkus kacang kedelai 'calon' tempe yang akan sempurna menjadi tempe jika didiamkan di suhu ruang sampai besok hari.
sapii, makan yang banyak yaa |
Nah, dalam kegiatan ini mas banu hanya tertarik memberi makan sapi dan tidak mau beranjak, padahal anggota kelompok lain sudah pindah ke bagian lain yang menerangkan proses pembuatan biogas.
kangkungnya nih bunda ! |
7. Memanen kangkung
Memetik kangkung adalah kegiatan akhir sebelum penutup dan pulang. Dalam kegiatan ini beberapa anak memetik banyak kangkung untuk dibawa pulang, kata ibu-ibu 'lumayan untuk dioseng' sementara si mas hanya metik sedikit dan dimasukkan dalam botol, langsung kasih ke bundanya dan bilang 'bunda prinsess ini untukmu masak' haha, co cweet banget yaaa si mas, bundanya dibilang princess. Terima ajaaa walau cuma sedikit, besok beli lagi aja di tukang sayung biar keliatan sama si mas seakan beneran hasil petikannya dimasak.
Kegiatan penutup diakhiri dengan foto bersama peserta dan para pemandu yang aku yakin muka si mas ngga kelihatan ketutup anak-anak besar. Sebagai informasi tambahan selain untuk anak-anak Rumah Perubahan ini juga katanya bisa dipakai untuk gathering kantor dengan kegiatan outbond.
Di tengah-tengah zona hijau juga terdapat stand yang berjualan produk dari Rumah Perubahan diantaranya adalah Air Embun dan Tempe Embun. Air embun katanya dihasilkan dari mesin yang mengolah embum pagi, karena penasaran akhirnya aku coba beli dan rasanya...umm...ya rasa air putih, hehe... Yang bikin penasaran adalah tempe embun yang ketika mau dibeli sudah habis ludes oleh ibu-ibu lain (tau begitu beli di pertengahan kegiatan yaa pas masih numpuk).
Ok, sekian laporan pandangan mata kegiatan sekolah si mas, tunggu cerita selanjutnya yaa :)